Saya tiba-tiba mendapatkan banyak sekali sms, telfon bahkan email yang masuk menyanyakan tentang Dana Hibah dari Bank Gaib Alas Ketonggo. Untuk itulah, maka saya kembali menuliskan pengalaman saya ketika melakukan ritual penarikan dana hibah dari bank gaib alas ketonggo. Semoga cerita ini bisa memberikan kita semua pencerahan agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang dilarang oleh agama
Sekitar tahun 2011, saya pernah mengantar seorang teman yang ingin mengadakan ritual penarikan dana hibah bersama seorang paranormal dari desa Slatri.Paranormal itu bilang kalau dia bisa menjadi mediator untuk mendapatkan dana hibah dari bank gaib alas ketonggo, jawa timur. Ia juga menjanjikan bahwa ritual itu tidak berbahaya, karena tidak membutuhkan korban.
Untuk mengadakan ritual itu, maka teman saya harus memenuhi beberapa syarat diantaranya adalah menyediakan uang 2jt rupiah serta ube rampe. Namun karena dia tidak punya uang sebanyak itu, maka disepakati hanya dengan uang 500rb pecahan 100 ribuan. Karena uang itu nantinya akan digunakan sebagai contoh untuk pecahan dana hibah yang akan kita dapatkan.
Hari yang ditentukan akhirnya tiba. Saya beserta teman saya pergi ke rumah paranormal tersebut dengan membawa semua persyaratan yang dimaksud untuk. Tepat pukul sepuluh malam, ritualpun dilakukan. Kami bertiga masuk ke kamar ritual yang hanya berdindingkan anyaman kayu. Di dalam kamar tidak ada apa-apa. Lalu sang paranormal menaruh ube rampe berupa kembang setaman, kopi pahit, kopi manis, teh pahit dan teh manis dalam satu nampan dan uang 500 ribu yang dimasukkan ke dalam amplop putih, beserta amplop putih yang kami masukkan kertas kosong. Setelah semua persyaratan di letakkan, kami bertiga keluar dan kamarpun dikunci rapat. Kunci kamar yang memegang teman saya sebagai yang punya hajat.
Saya dan teman saya di suruh menunggu di sebuah kursi kayu yang letakknya persis di depan kamar ritual. Sementara sang paranormal menggelar tikar dan duduk bersila di depan pintu kamar. Lampu dimatikan. Ritual di mulai dengan menyalakan hio. Setelah hio menyala, sang paranormal merapalkan mantra jawa dan beberapa ayat alqur'an secara fasih. Saya sempat heran juga, bagaimana mungkin, sang paranormal yang buta huruf, tidak pernah mengenyam sekolah, karena sewaktu kecil umur 5tahun tiba-tiba menghilang entah kemana. Lalu tiba-tiba saja, lima tahun kemudian dia pulang ke rumah. Sehingga tidak bisa sekolah. Tapi ternyata dia mampu membaca alq'uran dengan sangat fasih.
Satu jam berlalu, sang paranormal menghentikan ritualnya. Dia lalu bangkit menemui kami yang sedari tadi menunggu dengan perasaan was-was. Sambil menunggu hasil ritual, kami bertiga duduk-duduk santai sambil menikmati kopi yang dihidangkan sama sang paranormal. Satu jam berlalu, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan yang sangat keras. Lalu terdengar gelas pecah. Sang paranormal menyuruh teman saya membuka kunci kamar. Setelah dilihat, ternyata empat gelas yang kami sediakan pecah. Sementara amplop yang berisis uang dan kertas kosong hilang. Di pojok kamar tiba-tiba ada peti dengan ukuran sedang. Setelah melihat semua itu, sang paranormal kembali meminta teman saya mengunci kamar.
Kami lalu kembali duduk sambil melanjutkan obrolan. Sang para normal menjelaskan kalau pihak bank gaib alas ketonggo sudah datang dan sedang memproses permintaan dana hibah yang diinginkan teman saya. Suara ledakan yang sampai memecahkan gelas itu pertanda kalau petugas bank gaib alas ketonggo datang. Sementara peti yang ada di pojokan itu milik bank gaib. Di peti itulah dana hibah yang kita inginkan akan ditaruh. Sementara kedua amplop yang ada di bawa oleh petugas dari bank gaib.
Entah berapa menit berlalu, karena saya tidak lagi memikirkan waktu, tiba-tiba terdengar benda jatuh ke dalam kamar beberapa kali. Sang paranormal lalu menjelaskan kalau dana hibah sudah datang. Benda yang jatuh itu adalah uang yang dijatuhkan petugas bank gaib ke dalam peti yang ada di pojokan kamar. Saya melihat wajah teman saya sumringah. Ia tersenyum berkali-kali. Dalam benaknya mungkin sudah terbersit hendak diapakan uang 20 milyar itu. Sementara saya masih penasaran dengan semua ini. Benarkah semua yang terjadi atau hanya sihir belaka. Namun semuanya terlihat jelas tanpa ada rekayasa. Suara ledakan yang terdengar hanya di area rumah, tidak mungkin kalau itu suara petasan. Karena kalau suara petasan yang begitu kencang, para tetangga pasti pada bangun. Gelas yang tiba-tiba pecah, siapa yang memecahkannya. Amplop yang tiba-tiba hilang, siapa yang mengambilnya. Sementara sang paranormal tidak pernah menyentuh ampolp itu. Kamarpun dalam keadaan rapat. Tidak mungkin ada orang yang masuk dan melakukan semua itu. Hanya makhluk gaib yang bisa melakukan itu.
Setelah bunyi barang jatuh hilang, sang paranormal meminta teman saya membuka kamar. Betapa kagetnya saya dan juga teman saya, di kamar itu, tepatnya di peti yang berada di pojokan kamar tertata rapi uang dengan pecahan 100 ribu. Saya tidak bisa menghitung berapa jumlahnya karena saking banyaknya. Mungkin 20 milyar. Karena teman saya memang meminta dana hibah 20 milyar. Sang paranormal mempersilahkan kami untuk mengecek uang itu. Apakah uang asli atau palsu. Saya lalu mencoba memegang segepok uang yang ada. Saya cek satu persatu, semuanya asli. Sama persis dengan uang manusia. Sementara di dekat ube rampe ada dua buah amplop yang dari awal teman saya sediakan. Amplop itu lalu diambil teman saya. Setelah puas mengecek uang yang ada, kami bertiga kembali keluar kamar. Kamar kembali di kunci.
Kami kembali duduk di kursi yang ada di depan kamar. Sang paranormal meminta teman saya membuka kedua amplop yang ada di tangannya. Amplop pertama bersisi uang 500 ribu. Masih utuh, persis seperti uang yang disediakan teman saya untuk syarat. Di amplop kedua ternyata kertas kosong yang kami sediakan sudah terdapat tulisan. Tulisan itu memberitahukan kepada kami bahwa permintaan dana hibah teman kami sudah disetujui. Uang yang diminta sudah dikirim. Namun teman saya harus bersabar, karena uang itu masih dalam pengaruh gaib. Artinya, uang itu sudah nyata, asli, bisa dipegang, bukan sihir. Tapi belum bisa dibelanjakan. Teman saya diminta kembali lagi pada malam jumat yang akan datang dengan membawa burung gagak hitam sebagai syarat untuk menyempurnakan uang tersebut.....
Dengan sedikit rasa kecewa karena harus menunggu sampai malam jumat yang akan datang.....
Segini dulu deh ceritanya...nanti di sambung lagi ke part 2 biar lebih seru......